Jumat, 12 Maret 2010

PERGUNAKAN KESEMPATAN SEBELUM DATANG KESEMPITA

Oleh : Wulan Khairunissa

Waktu merupakan sesuatu yang sangat berharga. Waktu tidak bisa dilihat, tidak dapat diraba tapi dapat dirasakan keberadaanya. Orang yang mengisi waktunya dengan melakukan hal-hal positif dengan perencanaan yang seksama untuk kemajuan hidupnya akan banyak menikmati keberhasilan serta kegembiraan, sedangkan yang mengisi waktunya dengan bermalas-malasan dan tidak pernah merencanakan pekerjaan yang bermanfaat pasti akan mendapatkan kerugian dan penyesalan.
Waktu yang telah berlalu tidak bisa kita ambil kembali, dan dengan berjalannya waktu maka kesempatan kita semakin berkurang, umur kita berkurang, oleh karena itu selagi sekarang kita masih diberikan kesempatan marilah kita gunakan waktu yang ada untuk mengerjakan hal-hal yang positif yang bermanfaat untuk kehidupan kita, untuk keluarga dan untuk orang-orang di sekitar kita dan untuk agama. Kapan lagi kalau tidak sekarang untuk berbuat yang lebih baik, lebih bermanfaat, kita tidak tahu apakah hari esok masih ada kesempatan, karena tidak ada yang tahu kapan seseorang akan kehabisan waktu, dipanggil oleh Allah swt.

Rasulullah saw. bersabda :
• Pergunakanlah masa hidupmu sebelum datang saat kematianmu
• Pergunakanlah kesempatan masa sehatmu sebelum datang sakitmu
• Pergunakanlah kesempatan lapangmu sebelum datang kesibukan dan kesempitanmu
• Pergunakanlah hari mudamu sebelum datang hari tuamu
• Pergunakanlah kesempatan pada masa kayamu sebelum datang kefakiranmu.
Dari H.R. Al-Hakim dan Al-Baihaki)

Dalam memanfaatkan kesempatan atau waktu, hendaknya kita seimbangkan antara kebutuhan kita di dunia dan kebutuhan kita di akhirat nanti. Janganlah hanya mengejar dunia saja dan melupakan akhirat tapi juga jangan mengejar akhirat saja dan melupakan dunia karena dua-duanya penting dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

“ Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung”. (Surat Al-Jumu’ah: 10)

“ Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah Allah anugerahkan kepadamu, tetapi jangan kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan” (Surat Al Qasas: 77)

Semoga kita tidak menjadi orang yang merugi karena tidak memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya. Dan marilah sebagai manusia kita saling mengingatkan, saling memberikan motivasi, saling memberikan semangat agar kehidupan kita menjadi lebih indah dan bermanfaat untuk mewujudkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Amin.

KEWAJIBAN BERZAKAT

Oleh : Wulan Khairunissa

Setiap manusia ingin hidup tenang, bahagia dan berkecukupan. Untuk mendapatkan itu semua orang tidak bisa sendirian, tetapi membutuhkan orang lain untuk bisa mencapainya. Dengan kata lain bahwa manusia adalah makhluk sosial, manusia yang satu membutuhkan manusia lain, saling melengkapi satu sama lain. Ada orang yang mempunyai keahlian di bidang pertanian, perdagangan, pendidikan atau guru, kesehatan, ada ahli hukum, pemerintahan dan sebagainya.

Tetapi pada kenyataannya tingkat kehidupan setiap manusia tidak sama, ada yang kekurangan, ada yang pas-pasan, ada yang berkecukupan bahkan ada yang berkelimpahan. Hal ini disebabkan karena kemampuan yang dimiliki manusia itu berbeda-beda yang dipengaruhi oleh pendidikan, lingkungan, kesempatan, kegigihan dan yang pasti ketentuan dari Allah swt. sebagai pengatur seluruh kejadian di jagat raya ini. Allah yang mengatur pembagian rezeki untuk setiap makhluk-Nya. Tetapi tidak semua rezeki dan harta yang diterima oleh seseorang itu sepenuhnya milik orang tersebut, melainkan ada sebagian yang merupakan milik orang miskin dan orang yang berhak.


Barang siapa yang diberi harta oleh Allah dan tidak menunaikan zakatnya, maka harta itu pada hari kiamat akan diwujudkan ular jantan yang gundul dan mempunyai buih serta akan mengalunginya pada hari kiamat. Kemudian ia mengambil dengan tulang rahangnya dan berkata: "Saya adalah hartamu, saya adalah simpananmu".(H.R. Bukhari).

Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Ali 'Imran:180)

Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (At Taubah:24)


Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu." (At Taubah:35)

Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (Al-Anfal:28)


Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnyadan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta), dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan, dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).(Al Ma'aarij:19-28)



Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan. (Al Baqarah :110)


Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Al-Baqarah:177)

Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). (Al Maa'idah :55)


Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (At-Taubah:71)

Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami." (Al A'raaf:156)