Sabtu, 22 Mei 2010

Ayat Al Qur'an dan Hadist tentang pentingnya menyampaikan Ilmu

* "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya". (Surat Al-Alaq: 1-5)

" Barangsiapa yang menyembunyikan ilmunya maka Tuhan akan mengekangnya dengan kekangan dari api". (HR. Ibnu Majah)

"Sesunggunya Allah Yang Maha Suci, malaikat-Nya, penghuni-penghuni langit-Nya dan bumi-Nya termasuk semut dalam lubangnya dan termasuk ikan dalam laut akan mendoakan keselamatan bagi orang-orang yang mengajar manusia kepada kebaikan." (H.R. Tirmizi)

"Kewajiban orang tua kepada anaknya adalah memberi nama yang baik, mendidik sopan santun dan mengajari tulis menulis, renang, memanah, memberi makan dengan makanan yang baik serta mengawinkannya apabila ia telah mencapai dewasa" (H.R. Hakim)

" tiada pemberian seorang ayah terhadap anaknya yang lebih utama daripada (memberikan pendidikan) adap sopan santun yang baik ". (H.R. Tirmizi)

Dari Abi Hurairah, Rasulullah Saw. bersabda : "Perumpamaan orang yang menuntut ilmu, lalu tidak mengajarkan/menyebarkan/mengamalkan, seperti orang yang menyimpan (menimbun) perbendaharaan (harta), lalu ia tidak membelanjakannya." (H.R Thabrani)

" Segala sesuatu ada jalannya, dan jalan menuju ke surga adalah Ilmu ". (H.R. Dailami)

Kamis, 08 April 2010

Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia

Agama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-13. Kerajaan Islam yang pertama di Indonesia adalah Samudra Pasai yang terletak di Pulau Sumatera berdekatan dengan Selat Malaka. Waktu itu Kerajaan Samudra Pasai menjadi tempat bertemu pedagang dari Persia, Arab dan India, sehingga mata pencarian utama rakyat adalah pelayaran dan perdagangan. Raja pertama yang memeluk agama Islam adalah Sultan Malik Al Saleh.
Berita tentang adanya Kerajaan Islam di Indonesia diperoleh dari Marcopolo, seorang saudagar dari Venesia, (Italia). Marcopolo berkunjung ke Samudra Pasai pada 1292. Ia menyebutkan bahwa di Perlak, yakni salah satu daerah di Aceh, telah banyak orang yang menganut Islam..Selain Marcopolo, Ibnu Batuta seorang pengembara dari Persia yang singgah di Aceh pada tahun 1345 juga menyatakan bahwa agama Islam telah tersebar di Indonesia khususnya di Aceh. Penduduk pribumi mulai memeluk Islam secara masal pada abad ke-14 Masehi.
Masuknya Agama Islam membawa pengaruh bagi kehidupan masyarakat. Masyarakat Indonesia saat itu kebanyakan menganut agama Hindu dan Buddha. Mereka rajin melakukan berbagai upacara keagamaan.
Penyebaran Islam di Indonesia berjalan dengan lancar, Hal ini disebabkan karena syarat seseorang masuk Islam sangat mudah yaitu cukup mengucap dua kalimat syahadat. Selain itu tata cara beribadah dalam Islam juga sederhana. Hal lain yang membuat banyak orang memilih Agama Islam adalah karena Islam tidak mengenal sistem kasta.


Dalam perkembangan ajaran Islam, sejarah telah mencatat beberapa peninggalan bercorak Islam yang berasal dari peradaban jaman dulu sekitar abad 13 - 17. Peninggalan itu antara lain berupa masjid, kaligrafi, pesantren, istana, kitab dan sebagainya.

Masjid merupakan tempat ibadah bagi umat Islam. Masjid menjadi pusat kegiatan dakwah dan memperdalam ajaran Islam . Contoh peninggalan Islam dalam bentuk masjid adalah :
1. Masjid Agung Demak, terletak di Demak Jateng
2. Masjid Ternate di Ambon Ternate
3. Masjid Sunan Ampel di SurabayaJawa Timur
4. Masjid Kudus di Kudus Jawa Tengah
5. Masjid Banten di Serang Banten
6. Masjid Cirebon di Cirebon Jawa Barat
7. Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh
8. Masjid Katangga di Sulawesi Selatan.

Kaligrafi merupakan tulisan yang mempunyai nilai seni yang tinggi dalam bentuk huruf Arab. Tulisan itu biasanya merupakan kalimat-kalimat yang mengagungkan Asma Allah swt. Kaligrafi biasa digunakan untuk hiasan di rumah, masjid, batu nisan dan gapura.
Contoh peninggalan Islam dalam bentuk kaligrafi terdapat di :
1. Makam Fatima binti Maimun di Gresik
2. Makam Ratu Nahrasiyah di Samudera Pasai Aceh
3. Makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik
4. Makam Sunan Giri di Gresik
5. Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon Jawa Barat
6. Makam Sunan Kudus dan Sunan Muria di Kudus Jawa Tengah
7. Makan Sunan Kalijaga di Demak Jawa Tengah
8. Makan raja-raja Banten di Banten
9. Makam raja-raja Mataram dan Mangkunegaran di Yogyakarta

Istana merupakan pusat pemerintahan yang di pimpin oleh seorang raja. Istana juga merupakan tempat tinggal raja beserta keluarganya yang dijaga dan dibantu oleh pengawal atau abdi dalem. Istana merupakan peninggalan dari agama Hindu dan Budha yang dulu dianut oleh para pendahulu sebelum masuknya agama Islam. Setelah masuknya agama Islam maka lambat laum diterapkan cara-cara yang sesuai dengan ajaran islam tetapi tradisi dari agama Hindu dan Budha tidak langsung dihilangkan begitu saja. Peninggalan islam yang berupa Istana terdapat di Kraton Yogyakarta yang merupakan istana peninggalan kerajaan Mataram. Istana ini masih ada sampai sekarang dan dipimpin oleh raja secara turun temurun yang bergelar Sultan. Peninggalan sejarah di Indonesia yang berupa Istana adalah sebagai berikut :
1. Istana Kesultanan Ternate di Ambon
2. Istana Kesultanan Tidore di Ambon
3. Keraton Kasepuhan di Cirebon
4. Keraton Kanoman di Cirebon
5. Keraton Kesultanan Aceh di Aceh
6. Istana Sorusuan Banten di Banten
7. Istana Raja Gowa di Sulawesi Selatan
8. Keraton Kasultanan Yogyakarta di Yogyakarta
9. Keraton Pakualaman di Yogyakarta

Pesantren merupakan lembaga tempat memperdalam agama Islam, di pesanten diajarkan bahasa Arab, kitab Kuning, fiqih, pendalaman Al Quran, tahuhid, akhlak, dan tradisi tasawuf. Pesantren dibangun oleh para kiai. Pesantren pertama kali dibangun pada masa pemerintahan Prabu Kertawijaya dari Majapahit oleh Sunan Ampel. Pesantren yang terkenal di Indonesia antara lain : Pesantren Tebuireng di Jombang, Pesantren Lasem di Rembang, Pesantren Lirboyo di Kediri, Pesantren Asembagus di Situbondo, Pesantren As-Shiddiqiyyah di Jakarta dan pesantren Al-Kautsar Medan.

Tradisi merupakan kebiasaan yang di lakukan secara turun temurun di suatu daerah atau wilayah. Tradisi diyakini membawa kebaikan bila dilakukan secara rutin oleh penduduk setempat. Tradisi agama Islam yang ada antara lain ziarah dan sedekah. Ziarah adalah kegiatan mengunjungi makam dan melakukan ritual tertentu antara lain berdo’a dan membaca Al Quran. Sedekah merupakan kegiatan membagikan sebagian rezeki kepada orang yang kekurangan, bisa dilakukan di rumah dengan cara mengundang orang, dipanti asuhan atau panti jompo, anak yatim atau di tempat lain. Orang bersedekah biasanya mempunyai tujuan tertentu misalnya sebagai wujud rasa syukur, karena mengharapkan keselamatan atau mengharapkan keinginannya bisa tercapai. Semua keinginan itu dipanjatkan kepada Allah swt. Di Yogyakarta juga dikenal tradisi sekaten yang dilakukan di depan Kraton tepatmya di Alun-alun, hal ini dilakukan setahun sekali bertepatan dengan peringatan Maulud Nabi Muhammad saw.

Sudah kita ketahui bahwa sebelum Islam masuk ke Indonesia, rakyat Indonesia sudah mempunyai keyakinan yaitu aliran Hindu dan Buddha. Lama kelamaan sebagian rakyat Indonesia mulai memandang Islam sebagai keyakinan yang baik, maka Islam pun makin berkembang menggantikan aliran Hindu dan Buddha yang sudah terlebih dulu ada. Peninggalan Islam yang berupa kerajaan antara lain :
1. Kerajaan Samudera Pasai
Merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia, letaknya di Aceh, Raja-rajanya adalah Sultan Malik as-Saleh, Sultan Muhammad yang bergelar Malik Al-Tahir
(1297-1326), Sultan Akhmad yang bergelar Malik Az Zahir (1326-1348) dan
Zainal Abidin. Pada pertengahan abad ke-15 Samudra Pasai mengalami
kemunduran karena diserang oleh Kerajaan Aceh.
2. Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ibrahim pada tahun 1514. Aceh bekembang pesat setelah Malaka dikuasai Portugis. Para pedagang Islam memindahkan kegiatan berdagang dari Malaka ke Aceh. Aceh mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1635). Karena menjadi pusat agama Islam, Aceh sering disebut Serambi Mekah.
3. Kerajaan Demak
Demak Merupakan kerajaan Islam pertama di pilau Jawa. Kerajaan Demak didirikan pada tahun 1478 oleh Raden Patah.. Demak menjadi pusat kegiatan Wali Songo..
4. Kerajaan Mataram
Pada masa pemerintahan Sultan Agung kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaan. Sultan Agung mengarang Serat Sastra Gending yang berisi filsafat Jawa, menciptakan penanggalan tahun Jawa, dan memadukan unsur Jawa dan Islam, seperti penggunaan gamelan dalam perayaan Sekaten.
5. Kerajaan Banten
Banten dikuasai Demak setelah direbut Falatehan. Kerajaan Banten
dipimpin putra Falatehan yang bernama Hasanuddin. Pada tahun 1527 Hasanudin berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa. Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682).
6. Kerajaan Gowa-Tallo
Pada tahun 1605 agama Islam masuk ke kerajaan Gowa-Tallo di Sulawesi Selatan . Ajaran Islam dibawa oleh ulama dari Minangkabau bernama Dato ri Bandang. Kerajaan Gowa Tallo mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Hassanuddin (1653 - 1669).
7. Kerajaan Ternate dan Tidore
Sejak abad ke-16 Kerajaan Ternate dan Tidore menganut ajaran Islam, kedua kerajaan ini letaknya berdekatan. Ajaran Islam dibawa oleh para pedagang
dari Malaka dan Jawa. Raja-rajanya antara lain Zainal Abidin (1486 - 1500),
Sultan Baabullah, Sultan Hairun, dan Sultan Nuku.

Hingga saat ini agama Islam terus berkembang dan semakin difahami dan diterapkan secara lebih mendalam, hal ini bisa dilihat contohnya dari cara berpakaian umat Islam yang dulunya banyak yang belum memakai pakaian muslimah/ jilbab, sekarang hampir semua wanita Islam di Indonesia selalu memakai jilbab terutama bila keluar rumah..

Disampaikan oleh : Wulan Khairunissa, dari berbagai sumber.

Jumat, 12 Maret 2010

PERGUNAKAN KESEMPATAN SEBELUM DATANG KESEMPITA

Oleh : Wulan Khairunissa

Waktu merupakan sesuatu yang sangat berharga. Waktu tidak bisa dilihat, tidak dapat diraba tapi dapat dirasakan keberadaanya. Orang yang mengisi waktunya dengan melakukan hal-hal positif dengan perencanaan yang seksama untuk kemajuan hidupnya akan banyak menikmati keberhasilan serta kegembiraan, sedangkan yang mengisi waktunya dengan bermalas-malasan dan tidak pernah merencanakan pekerjaan yang bermanfaat pasti akan mendapatkan kerugian dan penyesalan.
Waktu yang telah berlalu tidak bisa kita ambil kembali, dan dengan berjalannya waktu maka kesempatan kita semakin berkurang, umur kita berkurang, oleh karena itu selagi sekarang kita masih diberikan kesempatan marilah kita gunakan waktu yang ada untuk mengerjakan hal-hal yang positif yang bermanfaat untuk kehidupan kita, untuk keluarga dan untuk orang-orang di sekitar kita dan untuk agama. Kapan lagi kalau tidak sekarang untuk berbuat yang lebih baik, lebih bermanfaat, kita tidak tahu apakah hari esok masih ada kesempatan, karena tidak ada yang tahu kapan seseorang akan kehabisan waktu, dipanggil oleh Allah swt.

Rasulullah saw. bersabda :
• Pergunakanlah masa hidupmu sebelum datang saat kematianmu
• Pergunakanlah kesempatan masa sehatmu sebelum datang sakitmu
• Pergunakanlah kesempatan lapangmu sebelum datang kesibukan dan kesempitanmu
• Pergunakanlah hari mudamu sebelum datang hari tuamu
• Pergunakanlah kesempatan pada masa kayamu sebelum datang kefakiranmu.
Dari H.R. Al-Hakim dan Al-Baihaki)

Dalam memanfaatkan kesempatan atau waktu, hendaknya kita seimbangkan antara kebutuhan kita di dunia dan kebutuhan kita di akhirat nanti. Janganlah hanya mengejar dunia saja dan melupakan akhirat tapi juga jangan mengejar akhirat saja dan melupakan dunia karena dua-duanya penting dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

“ Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung”. (Surat Al-Jumu’ah: 10)

“ Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah Allah anugerahkan kepadamu, tetapi jangan kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan” (Surat Al Qasas: 77)

Semoga kita tidak menjadi orang yang merugi karena tidak memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya. Dan marilah sebagai manusia kita saling mengingatkan, saling memberikan motivasi, saling memberikan semangat agar kehidupan kita menjadi lebih indah dan bermanfaat untuk mewujudkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Amin.

KEWAJIBAN BERZAKAT

Oleh : Wulan Khairunissa

Setiap manusia ingin hidup tenang, bahagia dan berkecukupan. Untuk mendapatkan itu semua orang tidak bisa sendirian, tetapi membutuhkan orang lain untuk bisa mencapainya. Dengan kata lain bahwa manusia adalah makhluk sosial, manusia yang satu membutuhkan manusia lain, saling melengkapi satu sama lain. Ada orang yang mempunyai keahlian di bidang pertanian, perdagangan, pendidikan atau guru, kesehatan, ada ahli hukum, pemerintahan dan sebagainya.

Tetapi pada kenyataannya tingkat kehidupan setiap manusia tidak sama, ada yang kekurangan, ada yang pas-pasan, ada yang berkecukupan bahkan ada yang berkelimpahan. Hal ini disebabkan karena kemampuan yang dimiliki manusia itu berbeda-beda yang dipengaruhi oleh pendidikan, lingkungan, kesempatan, kegigihan dan yang pasti ketentuan dari Allah swt. sebagai pengatur seluruh kejadian di jagat raya ini. Allah yang mengatur pembagian rezeki untuk setiap makhluk-Nya. Tetapi tidak semua rezeki dan harta yang diterima oleh seseorang itu sepenuhnya milik orang tersebut, melainkan ada sebagian yang merupakan milik orang miskin dan orang yang berhak.


Barang siapa yang diberi harta oleh Allah dan tidak menunaikan zakatnya, maka harta itu pada hari kiamat akan diwujudkan ular jantan yang gundul dan mempunyai buih serta akan mengalunginya pada hari kiamat. Kemudian ia mengambil dengan tulang rahangnya dan berkata: "Saya adalah hartamu, saya adalah simpananmu".(H.R. Bukhari).

Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Ali 'Imran:180)

Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (At Taubah:24)


Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu." (At Taubah:35)

Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (Al-Anfal:28)


Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnyadan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta), dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan, dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).(Al Ma'aarij:19-28)



Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan. (Al Baqarah :110)


Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Al-Baqarah:177)

Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). (Al Maa'idah :55)


Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (At-Taubah:71)

Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami." (Al A'raaf:156)

Rabu, 10 Februari 2010

Bacaan Do'a dan Zikir Sesudah Sholat

Setelah melakukan sholat wajib dianjurkan untuk membaca Do’a dan Berzikir. Berikut ini Do’a dan Zikir yang bisa dibaca :

I. Bacaan Zikir

• Astaghfirullahal’azim. Allazi la ilaha illa huwal hayyul qayyumu wa’atubu ilaihi.
(dibaca 3x)
Artinya : “Saya mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, tidak ada Tuhan kecuali Dia, yang hidup selama-lamanya berdiri sendiri dan saya bertaubat kepada-Nya”.

• La ilaha illa hu wahdahu la syarikalahu lahul mulku walahul hamdu yuhyi wa yumitu wa huwa ‘ala killi syai’in qadir. (dibaca 3x)
Artinya : “Tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya keesaan, bagi-Nya puji-pujian. Yang menghidupkan mematikan dan Dialah atas tiap-tiap sesuatu berkuasa.”


• Allahumma antas salam, waminkas salam, wa ilaika ya udus salam, fahayyina rabbana bissalam, wa adkhilnal jannata darassalam, tabarakta rabbana wata’alaita ya’zal jalali wal ikram.
Artinya : “Ya Allah, Zat Maha Penyelamat dan dari Engkau keselamatan. Dan kepada-Mu juga kembalinya keselamatan. maka hidupkanlah kami, ya Tuhan, kembali ke dalam surga, tempat yang sejahtera. Maha berkah Engkau, ya Tuhan kami Yang Maha Agung, wahai Tuhan pemilik keagungan dan kemuliaan “.


• Subhanallah. (dibaca 33x)
Artinya : “Maha Suci Allah “.

• Alhamdulillah. (dibaca 33x)
Artinya : “Segala puji bagi Allah”

• Allahu Akbar. (dibaca 33x)
Artinya : “Allah Maha Besar”

• Allahu akbar kabira wal hamdu lillahi kasira wa subhanallahi bukratawwa asila. La ilaha illa hu wahdahu la syarikalahu lahul mulku walahul hamdu yuhyi wa yumitu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir. Wa la haula wala quwwata illa billahil’aliyil azim.
Artinya: “ Allah (Tuhan) Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya, dan sebanyak-banyak puji-pujian bagi Allah. Maha Suci Allah pagi dan petang, tidak ada Tuhan yang wajib disembah melainkan Dia, tidak ada sekutu baginya, baginya kejayaan dan baginya puji-pujian, yang menghidupkan dan mematikan dan Dialah atas tiap-tiap sesuatu. Tidak ada daya upaya dan tidak ada kekuatan tanpa pertolongan Tuhan Yang Maha Tinggi dan Maha Besar“.

II. Bacaan Do’a

• Alhamdu lillahi rabil’alamina. Allahumma salli’ala sayyidina Muhammadin wa’ala alihi wa sahbihi wa sallim
Artinya : “ Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam. Ya Allah karuniakanlah salam dan rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad saw, beserta keluarga dan sahabatnya”.

• Allahumma inna nas’aluka ‘ilman nafian, wa qablan khasyi’an, wa khalqan mustaqiman, wa hudan qayyiman, wa’amalan mutaqqabalan, wa rizqan wasi’an halalan tayyiban mubaraka.
Artinya : “ Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat dari hati yang khusu, akhlak yang lurus (indah), petunjuk yang tegak ( mengarah ke kebajikan), amal yang diterima, dan rezeki yang luas, halal, baik serta penuh berkah “.

• Rabbana zalamna anfusana wa inlam tagfirlana wa tarhamna lanakunanna minal khasirin. Rabbana wala tahmil’alaina isran kama hamaltahu’alal lazina min qablina
Rabbana wala tuhamilna mala taqata lana bihi wa’fu’anna’ waghfirlana warhamna anta maulana fansurna ‘alal qaumil kafirin.
Artinta : “ Ya Allah. Kami telah berbuat aniaya terhadap diri kami sendiri, karena itu, ya Allah, jika tidak dengan limpahan ampunan-Mu dan rahmat-Mu niscaya kami akan menjadi orang yang sesat. Ya Allah Tuhan kami. Janganlah Engkau pikulkan atas diri kami beban berat sebagaimana yang pernah Engkau bebankan kepada orang yang terdahulu dari kami. Ya Allah, Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan atas diri kami apa yang di luar kesanggupan kami, ampunilah dan limpahkanlah rahmat ampunan terhadap diri kami ya Allah, Tuhan kami, berilah kami pertolongan untuk melawan orang yang tidak suka kepada agama-Mu”.

• Rabbanaghfirlana waliwalidina wa lijami’il muslimina wal muslimati wal mu’minina wal mu’minati, al ahya’I minhum wal amwati innaka’ala kulli syai’in qadir.
Artinya : “Ya Allah, ampunilah dosa kami dan dosa-dosa orang tua kami, dan bagi semua orang islam laki-laki dan perempuan, orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, baik yang masih hidup atau yang telah mati. Sesungguhnya Engkau Zat yang Maha Kuasa”.

• Allahumagfir lana zunubana wa kaffir’anna sayyiatina wa tawaffana ma’al abrari
Artinya: “ Ya Allah, ampunilah dosa kami dan tutuplah segala kesalahan kami, dan semoga jika kami mati nanti bersama-sama dengan orang yang baik”.

• Rabbana atina fid dun-ya hasanataw wafil akhirati hasanataw waqina azaban nar.
Artinya : “ Ya Allah, berilah kami kenabagiaan di dunia dan kesejahteraan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksaan api neraka”.

• Subhana rabbika rabbil ‘izzati ‘amma yasifun wasalamun alal mursalina walhamdulillahi rabbil ‘alamina.
Artinya : “ Maha Suci Engkau, Tuhan segala kemuliaan, suci dari segala apa yang dikatakan oleh orang-orang kafir. Semoga kesejahteraan atas para Rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam”.

Semoga bermanfaat.

Jumat, 22 Januari 2010

Mengapa Perempuan Muslim Harus Berjilbab ?

Oleh : Wulan Khairunissa

Mengapa perempuan Muslim harus berjilbab?, “kan walaupun tidak berjilbab yang penting bisa menjaga diri, rajin sholatnya, beramal, berzakat dan tidak melakukan hal yang negative. Lihat aja tuh…ada perempuan berjilbab, tapi kelakuannya buruk, lebih buruk dari yang tidak berjilbab. Gimana dong ? Mending gak berjilbab dulu kan ?! ntar aja kalau udah siap bener baru pake jilbab”.

Kata-kata itu mungkin pernah diucapkan atau terlintas di benak sebagian perempuan. Mereka membayangkan betapa repotnya kalau harus memakai jilbab, baju harus panjang dan menutup kepala, pasti gerah dan sumpek, nggak nyaman.
Tetapi bagaimana kalau perintah memakai jilbab itu berasal dari Allah yang menciptakan manusia dan seluruh alam semesta, haruskah kita beralasan untuk tidak patuh pada perintah-Nya ?.

Padahal sungguh kalau sudah menjalankannya, perintah memakai jilbab bagi perempuan merupakan sesuatu yang sangat baik dan nyaman. Penampilan menjadi lebih sopan, bagian tubuh yang prifat terlindung dengan pakaian yang kita kenakan, sehingga menjadi lebih percaya diri.

Memang dengan memakai jilbab bukan berarti kita langsung menjadi soleh, tapi paling tidak kita sudah berusaha untuk itu, dan tentunya kita harus terus memperbaiki diri. Tidak masalah kalau ada orang pakai jilbab tapi masih berbuat salah, namanya juga manusia, yang penting proses belajar berjalan terus, ingat bahwa belajar itu semenjak dari buaian sampai ke liang lahat. Yang penting kemauan dan usaha kita untuk mendapat ridho dari Allah swt. Dan itu sudah dimulai atau bisa dimulai dari sekarang, jangan ditunda lagi!.

“ Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat”. Al A’raf : 26.

“ Hai Nabi, katakana kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin untuk mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu”. Al Ahzab : 59.

Syarat-Syarat Pakaian bagi Muslimah:
- Menutup seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan
- Tidak berfungsi sebagai perhiasan
- Tidak transparan, atau menampakkan bagian tubuh
- Harus lebar dan tidak ketat dan tidak menampakkan lekuk tubuh
- Pakaian tidak boleh memakai pengharum.

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan marilah sebagai perempuan kita selalu bersemangat untuk memperbaiki diri agar mendapat kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat. Amin.

Keutamaan bersikap sabar

Oleh : Wulan Khairunissa

Sabar adalah sikap yang harus dimiliki setiap orang yang ingin hidup dengan tenang. Untuk menciptakan sikap sabar ini kita juga harus memiliki rasa ikhlas dalam menghadapi segala hal, entah hal itu menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Sabar dan ikhlas merupakan sifat yang sangat terpuji dan mulia. Banyak kisah teladan dari para Nabi dan Sahabat Nabi yang mengedepankan kedua sikap ini, dan kepada siapa lagi kita sebagai umat Islam akan mencontoh kalau tidak mengikuti kisah teladan mereka.

“ Sabar itu ada tiga macam, yaitu sabar atas datangnya musibah, sabar di dalam melakukan ketaatan, dan sabar guna meninggalkan kemaksiatan “.

Demikian sebuah Hadist yang meriwayatkan tentang kesabaran. Sabar yang pertama adalah sabar dalam menerima musibah. Musibah merupakan ujian dari Allah swt. Dan kita sebagai umat-Nya harus menerima ujian itu dengan rasa sabar dan ikhlas menjalankannya. Kadang kita akan mengeluh kalau kita atau keluarga kita menderita sakit atau tertimpa musibah, bahkan kita merasa bahwa kita sedang dijauhi oleh Allah. Padahal musibah itu diberikan oleh Allah untuk menguji hambanya, sampai seberapa kadar keimannya. Adakalanya musibah diberikan untuk mengingatkan umatnya agar menjauh dari perbuatannya yang menyimpang dan agar kembali pada jalan yang benar. Tetapi ada juga musibah yang diberikan Allah sebagai hukuman atas perbuatan dosanya agar meringankan hukuman ketika di akhirat. Betapa di balik musibah yang kita terima sebenarnya terdapat rahasia Allah yang tidak mungkin manusia mengetahuinya.
“ Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar “. Al Baqarah 155. “ (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata Innalillahi wa inna ilaihi rojiun (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali)”.Al Baqarah 156. “ Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. Al Baqarah 157.
Sabar yang kedua adalah sabar dalam melakukan ketaatan atau sabar dalam melakukan perintah-perintah Allah. Dalam menjalankan perintah Allah kita harus melakukannya dengan rasa sabar dan ikhlas. Sering kita merasa berat dan malas dalam menjalankan ibadah, dalam sholat lima waktu, dalam berpuasa, berzakat, dalam berzikir, bertadarus dan ibadah yang lain, ada saja hambatan yang sering kita alami. Misalnya dalam sholat lima waktu, walaupun sudah terdengar adzan tapi kita menundanya dengan alasan tanggung pekerjaan. Dalam berpuasa kita sering lupa menjaga sikap, perbuatan dan lisan yang juga menentukan diterimanya puasa kita. Dalam berzakat kita merasa belum cukup mampu dan masih merasa kekurangan, padahal sebagai manusia kita tidak akan merasa cukup dan selalu kurang. Dalam berzikir dan bertadarus kita sering merasa ada hal-hal lain yang harus segera dilakukan dari pada melakukan kedua hal tersebut. Demikian juga dalam melakukan perbuatan-perbuatan baik lain sebagai wujud ketaatan kepada Allah swt., kita sering tidak atau kurang sabar karena ada saja hal-hal yang menjadi penghalang yang biasanya merupakan keegoisan kita mementingkan kesenangan yang sifatnya duniawi dan sementara.
“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusuk”. Al Baqarah : 45.
“Dan orang yang sabar karena mengharap keridaan Tuhannya, melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka, secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan, orang itulah yang mendapat tempat kesudahannya (yang baik)”. Ar-Ra’d : 22. “ (yaitu) surga-surga ‘And, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya, sedangkan para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu “. Ar-Ra’d : 23. “ ( sambil mengucapkan) selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu. Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu.” Ar-Ra’d : 24.
Sabar yang ketiga adalah sabar untuk meninggalkan kemaksiatan. Adalah setan yang mengajak manusia untuk melakukan perbuatan maksiat yang menuruti nafsu belaka, tapi ada saja manusia yang mau diperdaya setan dan malah merasa senang bahkan ketagihan untuk melakukannya secara terus-menerus. Sebagai manusia yang dikaruniai fikiran sehat serta dibekali iman seharusnya menjauhi perbuatan maksiat dan mengedepankan sikap sabar serta menyadari bahwa perbuatan maksiat hanya akan merugikan diri sendiri bahkan bisa merugikan orang lain termasuk keluarga yang menjadi malu.
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatan, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang menjaga kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”. Al Ahzab : 35.

Dalam kehidupan di masyarakat dituntut untuk menerapkan sikap sabar ini dalam setiap permasalahan. Rasa kecewa karena kegagalan dalam berusaha, dialami oleh seorang pelajar yang mendapat nilai jelek padahal sudah belajar sungguh-sungguh, petani yang gagal panen padahal sudah dipupuk dan dirawat dengan baik, pedagang yang bangkrut padahal sudah berusaha maksimal, pegawai atau karyawan yang gajinya tidak kunjung naik dan selalu kekurangan biaya hidup padahal sudah berhemat, remaja yang gagal dalam mendapat pasangan yang diidamkannya, pengusaha kaya kecewa karena rencana untuk memperluas usahanya gagal atau tender yang diajukannya mengalami kekalahan.
“ Wahai orang-orang yang beriman. Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar”. Al Baqarah : 153.

Selagi manusia masih bernafas, kesulitan dan permasalahan hidup pasti akan dialaminya, keuntungan-kerugian, kesuksesan-kegagalan, kebahagiaan-kesedihan adalah kenyataan yang diberikan Allah kepada hambanya. Keberhasilan dalam bersabar menerima pemberian Allah adalah kemenangan yang sesungguhnya yang akan membawa kita pada kebahagiaan dunia dan akhirat.
“Mereka akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran mereka dan di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam”. Al Furqan : 75.

Semoga bermanfaat.